Cikarang - Aktivis Buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Obon Tabroni, memilih mundur dari organisasinya, dengan alasan ingin fokus mendukung perjuangan Rieke Diah Pitaloka menjadi Gubernur Jawa Barat, Senin, (10/12).
Kabar penguduran diri Obon ramai diperbicangkan di dunia maya. Salah satu akun Facebook bernama Anis Kurniawan, pengurus FKI SPSI Bekasi, memuat surat pernyataan pengunduran diri Obon Tabroni.
Salah satu akun lain, bernama : Danial Indrakusuma, salah satu aktivis buruh, menulis di statusnya :
"Sedih. Akh, andai usahaku berhasil dan membawa kebaikan baginya, serta membahagiakannya saat kuajak Bang Obon Tabroni kembali berjuang.". Status Danial mendapat banyak tanggapan.
Sementara itu, Obon Tabroni tidak dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut. Telepon selularnya tidak aktif.
Berikut pernyataan Obon yang dikutip dari akun Anis Kurniawan ;
Ada proses panjang persahabatan saya dengan Rieke, meski awal saya pesimis terhadap komitment perjuangannya tapi waktu telah memudarkan rasa pesimis melihat langsung, banyak berdiskusi dengannya. Kerja bareng berjuang bersama terutama perjuangan menggolkan UU BPJS, penolakan BBM dan UU 13 serta beberapa kasus yang diselesaikannya. Itu semua telah merubah paradigma saya dari pandangan negatif bahwa anggota DPR dari artis cengeng, mengandal kecantikan bukan otak hanya mengejar popularitas dll.
Bagi saya terhadap siapapun yang telah membantu meringankan perjuangan buruh meski tidak diminta saya akan bantu, saya berhutang dan akan saya bayar hutang itu.
Hari ini orang yang telah membantu saya, membutuhkan bantuan tuk mewujudkan cita-citanya agar JABAR lebih baik, Jabar lebih bersih ke depan. Saat ini dia sedang bertarung.
Sangat tidak etis bagi saya, orang yang telah banyak berkorban untuk kita harus bertarung sendiri dan kita hanya menonton.
Kalau toh hari ini dia bilang bahwa bila terpilih tidak akan membela buruh, kalau toh hari ini uang yang dipakai adalah uang pengusaha, kalau toh saya tau dia pasti kalah, komitment tuk membantu orang yang pernah membantu kita semua saya tetap akan bantu, mungkin akan banyak orang bilang salah itulah saya. Saya ga akan mundur. waktulah yang akan menguji.
Ada yang bilang apa saya ga merasa ditinggal olehnya dengan tidak menjadikannya pendamping. Bagi saya ga sama sekali saya harus sakit hati, karena itu bukan kemauan saya.
Ada kode etik di organisasi, untuk itu saya akan komit tidak membawa nama FSPMI, hari ini dalam peresmian Posko Relawan saya sampaikan bahwa ini semua atas nama pribadi dan minta kawan-kawan tuk tinggalkan atribut organisasi, bekerjalah membantu sebagai pribadi bebas. Meski harusnya organisasi harus support karena perjuangan bersama yang lalu. Karena komitmennya yang telah sama sama kita rasakan, juga sebagai awal proses belajar berpolitik inilah waktunya.
Tentang saya sejak hari Kamis pertengahan November dengan selesainya upah 2013 dan masuknya SPAI ke sektor III saat itu saya merasa hutang saya ke kawan-kawan AI sudah saya bayar meski jauh dari harapan, bersama kawan-kawan GARMET menyelesaikan pendidikan terakhir di Loji. Saya sudah putuskan tidak lagi aktif dalam kegiatan organisasi.
Sekarang saya lebih banyak waktu tuk keluarga, lebih aktif ngurus bengkel yang lama ga saya urus bersama sahabat baru saya montir dan sopir sopr truk, lebih nyaman di kebun di tengah sahabat baru saya petani.
Dalam rapat DPP tanggal 12 besok saya akan sampaikan secara resmi pengunduran diri dari organisasi. Dan akan saya pertanggung jawabkan segala yang saya lakukan di organisasi selama hampir 18 tahun di SP dan 13 tahun di FSPMI dengan banyak sekali kesalahan yang telah saya perbuat.
Tentang proses komitment tuk bayar hutang saya ke Rieke meski dititik akhir hanya kawan baru saya montir dan petani, atau mungkin ternyata hanya saya dan istri saya yang akan menemaninya bertarung mewujudkan cita citanya, saya akan terus maju. Salam.
